Tradisi Bersih desa Rejomulyo, Lestarikan adat istiadat
Magetan - Bersih desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat . Di jawa khususnya, ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya. Ritual bersih desa di jawa merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam. Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang.
Ritual Bersih Desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam setahun setelah musim panen tiba dan tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Hari pelaksanaanya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkan ada hari-hari tertentu di dalam kalender Jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan Ritual Bersih Desa.
Ritual Bersih Desa sendiri terdiri dari beberapa tahapan, diawali dengan kerja bakti membersihkan lingkungan yang dilakukan oleh seluruh warga desa baik membenahi jalan atau gang-gang, selokan, pos ronda agar terlihat rapi dan bersih. Selain itu biasanya warga juga membersihkan makan-makam yang dianggap keramat, terutama makam-makam leluhur, sosok atau tokoh yang pernah menjadi panutan masyarakat desa tersebut. Tujuan lain adalah untuk membersihkan halangan atau kesusahan yang ada (resik sukerta/sesuker) agar kehidupan seluruh warga tenang dan tenteram.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan persiapan upacara adat yang dilaksanakan untuk wujud rasa syukur dan permohonnan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesejahteraan dan kesehatan yang diberikan kepada warga desannya.
Aris Purwanto selaku kepala desa Rejo Mulyo,kecamatan barat ,Magetan menyampaikan bahwa kegiatan bersih desa tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu
'Saya selaku kepala desa mohon maaf atas kegiatan bersih desa tahun ini yang tidak semeriah dari tahun yang sudah-sudah. Mengingat kondisi sekarang masih prihatin,covid 19 yang belum kunjung selesai. Kita harus mematuhi aturan dan himbauan dari pemerintah,sebelumnya diakan tirakatan dan doa bersama, bertempat di gedung serba guna desa"ujarnya
Tari tayub tetap kita laksanakan, namun tidak seperti dulu, Lanjud kades Rejomulyo.walau dengan kesederhanaan tetap berjalan dan tidak mengurangi nilai dan adat istiadat khas bersih desa"pungkasnya(mar)
Komentar